Hukum Newton ~ Physics is Fun

Media Pembelajaran Fisika

Senin, 15 Mei 2017

Hukum Newton

Hukum Newton

         Tentunya banyak dari kita yang sudah mengenal baik Hukum Newton. Dibawah ini akan kami jelaskan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

         Untuk meninjau keadaan dari sebuah gerak, terdapat hukum-hukum yang berlaku pada benda yang bergerak. Hukum pada benda yang bergerak dikemukakan oleh ahli yang bernama Isaac Newton. Terdapat tiga hukum dinamika yang dikemukakannya, yang dikenal dengan Hukum I Newton, Hukum II Newton, dan Hukum III Newton. Berikut ini penjelasan masing-masing dari Hukum Newton:

Hukum I Newton

         Pada saat Anda naik bus, tiba-tiba bus direm dan berhenti. Bagaimana keadaan Anda saat itu? Pasti tubuh Anda akan terdorong ke depan. Mengapa demikian? Karena secara alami, Anda akan mempertahankan keadaan Anda mula-mula yang sedang bergerak. Sebaliknya, jika bus dalam keadaan diam kemudian digerakkan secara mendadak, tentu badan Anda akan terdorong ke belakang. Hal itu karena tubuh Anda mempertahankan keadaan semula, yaitu diam. Sifat benda yang mempertahankan keadaannya, baik bergerak maupun diam disebut sifat kelembaman benda. 

     Pada dasarnya setiap benda bersifat lembam. Ini berarti bahwa benda itu mempunyai sifat mempertahankan keadaannya. Seorang ilmuwan yang bernama Isaac Newton memberikan sumbangan yang besar dalam konsep gerak. Seperti gerak pada contoh tadi, Newton kemudian menyatakan, "Bila resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, maka benda itu akan diam atau bergerak lurus beraturan." Pemyataan ini sekarang dikenal dengan Hukum I Newton. Berdasarkan hukum tersebut, dapat disimpulkan bahwa dua keadaan benda saat itu, yaitu benda yang mula-mula diam akan tetap diam, dan benda yang sedang bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan atau bergerak menurut lintasan gerak lurus beraturan.

         Dengan demikian, Hukum I Newton berkaitan dengan benda-benda yang seimbang. Secara matematis dapat dituliskan:
Fx = 0

         Jika resultan gaya diuraikan secara vektor menurut sumbu cartesius, maka diperoleh dua buah komponen gaya, yaitu: Resultan gaya adalah suatu vektor gaya yang mempunyai akibat sama dengan akibat semua vektor gaya yang bekerja pada suatu benda.
Fx = 0 dan Fy = 0

Aplikasi hukum I newton dalam kehidupan sehari-hari:
1. Pena  yang berada di atas kertas di meja akan tetap disana ketika kertas ditarik            secara cepat.
2. Ketika kita berdiri dalam bus yang sedang  melaju kencang, tiba-tiba bus direm, para     penumpang akan terdorong ke depan.
3. Demikian juga saat tiba-tiba bus dipercepat (di gas), para penumpang terdorong  ke       belakang. Karena tubuh penumpang sedang mempertahankan posisi diamnya.
4. Ayunan bandul sederhana. Bandul jika tanpa gaya dari luar akan tetap bergerak  ,          dengan percepatan nol.
5. Saat kita salah memasang taplak padahal makanan sudah di taruh di atasnya. Tenang,     ketika kita tarik taplak tersebut lurus dan cepat, makanan tidak ak
an bergeser.
6. Benda diam yang ditaruh di meja tidak akan jatuh kecuali ada gaya luar yang bekerja       pada benda itu.
7. Bola tolak peluru : akan diam jika tidak diberikan gaya dari luar. Dalam tolak peluru,       sifat kekekalan sebuah benda terdapat pada peluru itu sendiri. Pada saat peluru             dilempar, peluru akan terus bergerak secara beraturan, setelah itu akan jatuh dan         berhenti, titik dimana peluru itu akan berhenti, dan akan terus diam jika tidak               digerakkan.
8. Pada saat dribbling : bola akan terus bergerak beraturan, dan berhenti jika bola di         pegang kedua tangan.
9. Seseorang yang turun dari sebuah bis yang masih melaju akan terjerembab mengikuti     arah gerak bis.
10. Kardus yang berada diatas mobil akan terlempar ketika mobil tiba-tiba membelok.


Hukum II Newton
         Jika sebuah benda dalam keadaan bergerak dan kecepatannya berubah (menjadi besar atau kecil), maka dikatakan benda tersebut mengalami perubahan gerak. Dalam hal ini, benda tersebut tidak dalam keadaan Iembam, melainkan benda tersebut dipengaruhi suatu besaran lain dari luar yang selanjutnya disebut besaran gaya. Hukum II Newton berbunyi: "Percepatan yang ditimbulkan dari sebuah gaya yang bekerja pada sebuah benda besarnya berbanding lurus dan searah dengan gaya itu dan berbanding terbalik dengan massa benda". Hukum Newton II ini dapat dituliskan dalam bentuk rumus:
a = F / m, atau F = m.a

dengan F = gaya yang bekerja pada benda (N), m = massa benda (kg), a = percepatan pada benda (m/s2). 
Aplikasi hukum II newton dalam kehidupan sehari-hari:
1. Pada gerakan di dalam lift. Ketika kita berada di dalam lift yang sedang bergerak,          gaya berat kita akan berubah sesuai pergerakan lift. Saat lift bergerak ke atas, kita      akan merasakan gaya berat yang lebih besar dibandingkan saat lift dalam keadaan          diam. Hal yang sebaliknya terjadi ketika lift yang kita tumpangi bergerak ke bawah.        Saat lift bergerak ke bawah, kita akan merasakan gaya berat yang lebih kecil                daripada saat lift dalam keadaan diam.
2. Bus  yang melaju dijalan raya akan mendapatkan percepatan yang sebanding dengan         gaya dan berbading terbalik dengan massa bus tersebut.
3. Permainan Kelereng. Kelereng yang kecil saat dimainkan akan lebih cepat                         menggelinding, sedangkan kelereng yang lebih besar relatif lebih lama  (percepatan         berbanding terbalik dengan massanya).
4. Saat melakukan lemparan tolak peluru : bola akan lebih jauh dan cepat jika diberikan       lemparan yang kuat begitu sebaliknya.
5. Pada saat berlari : Menambah gaya kecepatan agar menghasilkan  percepatan yang         maksimal. Semakin besar gaya yang dikeluarkan oleh seorang atlit, maka akan semakin     besar percepatannya.
6. Mobil yang mogok akan lebih mudah didorong oleh dua orang,dibandingkan diorong          oleh satu orang.
7. Jika terjadi tabrakan antara sebuah mobil dengan kereta api, biasanya mobil akan           terseret puluhan bahkan ratusan meter dari lokasi tabrakan sebelum akhirnya               berhenti. Terseretnya mobil menunjukkan terjadinya perubahan kecepatan pada             mobil, karena massa mobil jauh lebih kecil dari pada massa kereta api, maka dengan       gaya yang sama mobil mengalami percepatan yang sangat besar, sedangkan kereta api     tidak mengalami percepatan.
8. Pada saat shooting : cepat dan lambat pergerakan bola basket mempengaruhi jarak         bola. Saat melakukan shooting, seorang atlet harus menentukan kekuatan gaya yang       dibutuhkan untuk memasukkan sebuah bola ke dalam ring, tergantung jarak antara         atlet dan ring.
9. Mengambil air dari dalam sumur menggunakan katrol. Pada saat mengambil air dari        dalam sumur kita memberikan gaya pada katrol dengan menarik tali yang                        menghubungkan katrol. Gaya inilah yang akan menggerakkan katrol.


Hukum III Newton 

         Dalam posisi berdiri, jika Anda memiringkan tubuh, maka Anda akan terjatuh. Akan tetapi, jika Anda memiringkan tubuh dengan satu tangan tersandar pada dinding, maka Anda tidak terjatuh. Peristiwa ini oleh Newton dinyatakan bahwa gaya hanya ada jika sedikitnya ada dua benda yang saling berinteraksi. Pada interaksi ini, gaya-gaya selalu berpasangan. Jika benda A mengerjakan gaya pada benda B. maka benda B juga akan mengerjakan gaya pada benda A. Hal ini dinyatakan dalam Hukum III Newton yang berbunyi, "Jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda kedua, maka benda kedu akan mengerjakan gaya pada benda pertama yang besarnya sama, tetapi arahnya berlawanan." Secara matematis, dapat dituliskan: 

Faksi  = -Freaksi

            Dalam menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan Hukum I Newton dan Hukum III Newton, perlu diperhatikan pasangan aksi reaksi dua benda yang berinteraksi. Gaya aksi dan reaksi bekerja pada dua benda yang berbeda. Aksi dan reaksi sama besarnya, tetapi berIawanan arah. Benda yang diam merupakan benda yang mengalami kesetimbangan. Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Hukum I Newton, yaitu benda yang diam resultan gayanya nol.

Aplikasi hukum III newton dalam kehidupan sehari-hari:
1. Seseorang memakai sepatu roda dan berdiri menghadap tembok. Jika orang tersebut    mendorong tembok (aksi), maka tembok mendorongnya dengan arah gaya yang                berlawanan(reaksi).
2. Ketika menekan ujung meja dengan tangan, tangan kita mengerjakan gaya pada meja       (aksi). Dan sebaliknya ujung meja pun menekan tangan kita (reaksi).
3. Ketika kaki pelari menolak papan start ke belakang (aksi), papan start mendorong           pelari ke depan (reaksi) sehingga pelari dapat melaju ke depan.
4. Ketika seorang perenang menggunakan kaki dan tangannya untuk mendorong air ke           belakang (aksi), air juga akan mendorong kaki dan tangan perenang ke depan (reaksi).
5. Ketika kita berjalan di atas tanah, telapak kaki kita mendorong tanah ke belakang.         Sebagai reaksi, tanah mendorong kaki kita ke depan sehingga kita dapat berjalan.
6. Ketika kita menembak, senapan mendorong peluru ke depan (aksi). Sebagai reaksi,           pelurupun mendorong senapan ke belakang.
7. Ketika mendayung perahu, pada waktu mengayunkan dayung, pendayung mendorong air     ke belakang (aksi). Sebagai reaksi, air memberi gaya pada dayung ke depan, sehingga     perahu bergerak ke depan.
8. Ketika seseorang membenturkan kepalanya ke tiang (aksi), dia akan merasa sakit             karena tiang memberikan gaya pada dia (reaksi).
9. Ketika orang menendang bola, kaki memberikan gaya ke bola (aksi). Sebagai reaksi,         bola memberikan gaya ke kaki.
10. Ketika peluncuran roket, roket mendorong asap ke belakang (aksi). Sebagai reaksi,        asap mendorong roket ke atas.
11. Ketika mobil berjalan, ban mobil berputar ke belakang (aksi). Sebagai Reaksi, mobil        bergerak ke depan.
12. Ketika Anda duduk di kursi Anda, tubuh Anda memberikan gaya ke bawah pada kursi      dan kursi mengerahkan gaya ke atas pada tubuh Anda.
13. Seekor ikan menggunakan sirip untuk mendorong air ke belakang. Karena hasil dari          kekuatan interaksi timbal balik, air juga harus mendorong ikan ke depan, mendorong      ikan melalui air.
14. Ketika kita meniup balon sampai mengembang, dan kemudian melepaskannya.  Ketika        mulut balon dilepaskan, balon mendorong udara keluar. Pada saat yang sama, udara          juga mendorong balon. Gaya dorong udara menyebabkan balon terbang.
15. Ketika ikan gurita bergerak ke depan dengan menyemprotkan air ke belakang (aksi),        air yang disemprotkan tersebut mendorong ikan gurita ke depan (reaksi), sehingga          ikan gurita bisa berenang bebas di dalam air laut.







0 komentar:

Posting Komentar